Selasa, 11 Juni 2013

Propaganda Pencitraan & Koalisi Merupakan Jurus Andalan Para Politisi Licik di Indonesia


melihatmu
memandangmu
hanya di media berita
di TV
kau hanya punya perkataan yang bagus, penampilan yang bagus, dan topeng yang bagus
kau telah mengucapkan janji yang baik kepada rakyat
itu adalah omong kosong
kau telah berkata kau bekerja
untuk rakyat
omong kosong
kau hanya memikirkan partaimu, dirimu, koalisimu dan politik pencitraanmu
memberi rakyat wajah yang baik, senyum, kata kata indah, topeng yang bagus dan poltik pencitraan yang baik
kau menggunakan demokrasi
sebagai topeng
sebagai pelindung
tetapi apakah kau ingat Reformasi 1998
untuk membunuh rezim Soeharto
rezim korupsi
bunuh korupsi
bunuh korupsi
bunuh korupsi kau dengar mr. Jack
bunuh korupsi
tetapi sekarang tidak ada bedanya
korupsi tetap hidup
korupsi di partaimu temanmu
korupsi dari politisi *nj#ng
korupsi dari teman koalisimu
kau dengar mr. Jack
hentikan pembohongan politik
rakyat sudah tahu semua
apakah kau dan teman teman mu punya malu
hentikan propaganda pencitraan
di negara kita
di negri kita.



Puisi di atas khusus untuk para politisi keparat di Indonesia, Fuck You Dog!



daron-scream-fuck-n1.jpg



Korupsi adalah sebuah istilah yang artinya sama dengan mencuri. Orang yang melakukan korupsi biasa disebut koruptor alias maling berdasi nan serakah dan tidak punya belas kasihan akibatnya pun setara penjahat perang yang melakukan genosida serta hinanya pun lebih rendah dari binatang.

Perbedaan
KorupsiMencuri
Jabatannya; pejabat pemerintahan tapi tak bermoral dan tidak punya jiwa sosial tapi yang ada jiwa kriminal yaitu maling.Jabatannya; pengangguran yang kesusahan mencari lapangan kerja dan terdesak kondisi dunia nyata.
Pelakunya; orang pintar dan berpendidikan tapi punya sifat serakah yang maha dahsyat karena sudah digaji standar masih saja mencuri.Pelakunya; orang biasa yang kebanyakan tidak punya pekerjaan dan miskin, jadi mencuri untuk mengisi perut karena lapar.
Korbannya; rakyat banyak yang sedang membutuhkan khususnya rakyat miskin yang sedang kesusahan dan kelaparan.Korbannya; hanya 1 atau beberapa orang yang dianggap punya harta lebih.
Akibatnya; setara penjahat genosida yang membunuh ratusan sampai jutaan manusia tak berdosa.Akibatnya; tetap salah karena merugikan 1 atau beberapa orang.


Dari perbandingan di atas, :up: korupsi maupun mencuri tetap salah tapi melihat status dan efek korupsi tidaklah dapat dimaafkan. Maka hukuman para koruptor haruslah berat setingkat penjahat genosida.

Korupsi merupakan permasalahan utama dalam bernegara yang harus dihilangkan supaya terbentuk negara yang adil, aman, tentram dan sejahtera. Korupsi di Indonesia memang sudah berakar sejak masa lampau sehingga pasti sulit ditiadakan. Namun, sekarang bisa dikatakan lebih parah daripada zaman Orde Baru. Alasannya, pada era Orde Baru korupsi tidak ketahuan publik karena tidak adanya kebebasan terhadap media untuk melakukan pemberitaan terhadap pemerintah. Namun sekarang setelah kebebasan orang untuk mengeluarkan pendapat dan media untuk menyajikan berita dijamin, kasus korupsi malah terkesan memalukan karena sang pelaku sudah ketahuan publik tapi bisa berakting di hadapan media layaknya artis sinetron untuk mengelabui rakyat Indonesia yang sudah tidak hidup di zaman buta informasi dulu.

propaganda-pencitraan-n1.jpg


Rezim sekarang sering disebut Era Propaganda Pencitraan dimana peran media ibarat dijadikan senjata bermata dua. Saat media memberitakan tentang korupsi maka itu dibiarkan seperti angin lalu saja dan menunggu tergantikan oleh berita lain. Ironisnya itu menjadi seperti drama yang tiada henti, malah koruptor sudah tidak malu lagi diketahui publik dan akhirnya nanti tetap tampil lagi melenggang seolah tidak pernah melakukan dosa kepada rakyat. Bahkan koruptor yang telah mencuri uang rakyat sampai miliyaran atau triliunan pun tidak takut lagi tercium polisi dan jaksa karena akhirnya hukuman pun sangat ringan yaitu di bawah 5 tahun saja ditambah ruangan penjara yang ibarat hotel berbintang.

Sistem politik di Indonesia memang sangat rentan timbul korupsi, selain karena sudah merupakan penyakit masa lampau yang sudah kronis juga karena para politisi lebih mementingkan kepentingan partai dibanding rakyat. Tumbuhlah Sistem Koalisi yang merupakan jurus elit politik dari partai yang sedang berkuasa untuk dapat menundukan partai lain khususnya oposisi. Koalisi dimaksudkan agar partai lain mau menyetujui kebijakan yang dibuat partai yang sedang berkuasa dengan janji dan syarat yang tertulis misalnya untuk partai yang tergabung koalisi maka ada wakilnya yang memperoleh jabatan menteri. Itu jelas sebuah paksaan dan bisa dikatakan sama dengan persekongkolan terselubung para elit politik. Ironisnya kepentingan golongan lebih diutamakan daripada kepentingan rakyat karena jika sebuah kebijakan tidak berpihak kepada rakyat maka partai yang tergabung dalam koalisi harus tetap mendukungnya jika tidak maka akan dikeluarkan dari koalisi serta otomatis menteri yang berasal dari partainya akan diganti.

Berikut ini beberapa kasus korupsi besar yang tersorot media dan publik tapi seolah ditelan bumi tanpa akhir yang jelas :


  • Kasus Century; Ini tentang kesalahan pengambilan keputusan pemerintah untuk membantu bank yang hampir bangkrut dimana dana bantuannya malah dibawa lari oleh pemilik bank. Kasus ini tidak jelas tersangkanya, namun menyeret beberap nama seperti Sri Mulyani (Menteri Ekonomi saat itu), Wakil Presiden Boediono (Gubernur Bank Indonesia saat itu) dan pemilik Bank Century yang ada di luar negeri.
  • Kasus Susno Duadji; Ini tentang rekening gendut para petinggi Polri. Susno Duadji (Mantan Kabareskrim Polri) berani membongkar kasus ini yang melibatkan dirinya dan rekan-rekannya namun sampai saat ini hanya Susno Duadji yang ditangkap dan jadi tersangka.
  • Kasus Gayus Tambunan; Ini tentang penyuapan pegawai pajak oleh perusahaan-perusahaan namun hanya Gayus seorang pegawai menengah yang ditahan. Sementara pegawai pajak lain yang kemungkinan terlibat seperti pimpinan Gayus dan perusahaan-perusahaan yang telah menyuap Gayus tidak diproses. Gayus telah memberi bocoran ada beberapa perusahaan Bakrie Group namun karena alasan politik mungkin tidak diproses. Bayangkan jika Bakrie Group menarik sahamnya di berbagai sektor usaha mungkin sistem ekonomi nasional akan mengalami goncangan.
  • Kasus Nazarudin; Ini tentang aliran uang gelap yang mengalir ke Partai Demokrat seperti untuk dana kampanye dan dana operasional. Nazarudin mengungkapkan tidak hanya dirinya yang terlibat tapi juga beberapa para petinggi Partai Demokrat yang lain. Salah satu ocehan Nazarudin yang paling mengejutkan adalah menyebutkan bahwa presiden pun tahu orang-orang yang terlibat. Bahkan menurut penyelidikan KPK sebelum Nazarudin kabur ke luar negri, ia menemui Ketua Dewan Penasihat Partai Demokrat yang tidak lain adalah presiden di Cikeas, Bogor.
  • Kasus Hambalang; Ini tentang aliran uang gelap kepada para petinggi Partai Demokrat yang telah menyeret Angelina Sondakh (Mantan anggota DPR), Andi Malaranggeng (Mantan Menteri Olah Raga) dan Anas Urbaningrum (Mantan Ketua Umum Partai Demokrat). Kasus ini menyangkut suap tender proyek sarana olah raga di Bogor dan seolah memporak-porandakan Partai Demokrat. Beritanya pun seolah hilang dari media berita dan proses pengadilannya pun ikut tidak jelas.
  • Kasus Impor Daging Sapi; Mungkin ini yang masih hangat di media berita tentang korupsi yang menjerat para petinggi PKS seperti Luthfi Hasan Ishak (Mantan Ketua Umum PKS) dan Ahmad Fathanah. Ini tentang kongkalikong pemenangan tender impor daging sapi. Disini mulai terlihat bobroknya sistem koalisi dimana PKS seolah kebingungan dan jelas memilih menolak kenaikan BBM yang didasari kepentingan kelompok bukan karena kepentingan rakyat. Jika tidak ada kasus ini dipastikan PKS mendukung kenaikan BBM ikut dalam kontrak koalisi.


Jika kita cermati kasus-kasus di atas, :up: ada beberapa keganjilan yaitu harusnya yang ditangkap bukan hanya pejabat pemerintahannya dan kurirnya saja tetapi juga perusahaan-perusahaan yang telah melakukan suap juga harus diadili. Jadi, semua elemen yang terlibat dalam korupsi harus ditangkap yaitu penyuap, perantara dan pihak yang disuap. Hal yang ironis pun tercipta yaitu di saat kasusnya menghilang dari media berita maka proses peradilannya pun menjadi tidak jelas. Walaupun diadili rata-rata koruptor dihukum kurang dari 5 tahun penjara dan uang negara yang dicuri pun kebanyakan tidak kembali lagi.

Reformasi tahun 1998 terjadi karena adanya krisis moneter sekaligus untuk membersihkan pemerintahan dari korupsi. Namun, cita-cita itu nampaknya belum terwujud dimana tingkah laku koruptor malah semakin memalukan dan menjijikan.

Dilematika sistem politik di Indonesia memang tidak akan berakhir jika sistem partai politik tidak diperbaiki. Mengenai sistem perekrutan anggota partai yang terkesan tidak kompeten dimana umumnya hanya mementingkan popularitas di hadapan publik. Anggota parpol pada dasarnya harus mengerti politik dan punya jiwa sosial dimana peduli orang banyak supaya jika sudah jadi pejabat benar-benar membela kepentingan rakyat. Bukan atas dasar uang untuk mengganti biaya kampanye dan pemilu. Salah satu cerminan dari sistem parpol yang tidak sehat itu adalah adanya koalisi dimana terbukti bahwa kepentingan partai lebih penting daripada kepentingan rakyat.

Kesimpulan :


Korupsi ibarat penjajahan yang dilakukan bangsa sendiri. Sama halnya dengan musuh di dalam selimut yang lebih berbahaya dari musuh yang ada di luar karena pasti susah dikenali sehingga mudah untuk menghancurkan. Sistem bernegara adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi, kepentingan rakyat adalah segalanya dalam menciptakan kesejahteraan yang diimpikan, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Jika mencita-citakan perubahan, mulailah mencegah bibit-bibit korupsi mulai dari diri sendiri, masyarakat dan negara. Supaya kisah menyedihkan ini segera berakhir dan semoga reformasi yang kedua tidak perlu dilakukan oleh segenap rakyat Indonesia untuk mengakhiri sistem yang rusak.



Sekian propaganda kali ini :) basmi korupsi & hukum berat koruptor!
Ikut memeriahkan Kontes Non SEO Lomba Kepatihan Bathik Madrim yang bertemakan KORUPSI.

\m/ Fuck the System! \|||/
asep-malakian-metal-n2.jpg



Sekian coretan ini hanya sekedar observasi saya selama ini, Fighting for Social Justice !, terkait dengan ->

>> JEPANG & AMERIKA SERIKAT, Musuh Besar Jadi Sekutu Royal

>> Indonesia adalah Negara Agraris atau Industri ?

>> Sumber - Sumber Keuangan Utama Amerika Serikat Berasal dari Sektor Perdagangan

>> Suburnya Praktek "Percaloan" untuk Masuk ke Perusahaan, Pemerintah INDONESIA Kurang Mengawasi Perekrutan Buruh

>> Memperingati dan Memahami Hari Kartini Tanggal 21 April 2012

>> Dilema Sepakbola Indonesia, Nonton Sinetron Yuk! LPI vs LSI ?

>> FREEPORT : Tanah Papua yang Digadaikan Kepada Negara Asing

>> Sistem Ekonomi Pancasila Terlindas oleh Sistem Investasi Industri di INDONESIA Saat Ini

>> Gadis Perawan Pakai KB (Keluarga Berencana) ??? | Nyata Kasus ENDEMIK Generasi Penerus INDONESIA

>> Minoritas Berkuasa atas Mayoritas ! Amerika Serikat Sekutu Sejati ZIONIST !

>> Beberapa Kemunafikan dalam Kebijakan Luar Negri AMERIKA SERIKAT terhadap Dunia

>> Problema SISTEM KERJA KONTRAK untuk Para Buruh Pabrik di INDONESIA

>> Fenomena Banyaknya Kasus Korupsi yang Dijatuhi Hukuman Kurang dari 5 Tahun Sehingga Mengakibatkan Mantan Koruptor Setelah Bebas Bisa Menjabat Lagi

>> EKOSISTEM TERMINAL Sebagai Pintu Masuk Ibukota yang Lebih Kejam daripada Ibutiri | Ibarat Hutan Rimba di Tengah Kota Metropolitan

>> Rencana Penghapusan Mata Pelajaran BASA SUNDA dan Bahasa Daerah dari Kurikulum Pendidikan 2013/2014 oleh Kementerian Pendidikan | Orang Sunda dan Indonesia Diujung Kehilangan Karakter & Jati Diri Bangsa

>> Semenanjung Korea Memanas, Resiko Perang Nuklir dalam Perang Dunia Ketiga di Depan Mata | Efek yang Harus Dikhawatirkan Indonesia dan Seluruh Negara di Dunia

>> Analisa & Perbandingan Democratic Party di Amerika Serikat dengan Partai Demokrat di Indonesia

>> Pengiriman Tenaga Kerja INDONESIA ke Luar Negeri Tidak Jauh Beda dengan Penjualan Manusia | Pemerintah Seolah Tutup Mata dari Resiko yang Nyata Terjadi Tanpa Pencegahan

>> BBM Naik : Saatnya Kalangan Menengah ke Bawah Menjerit Keras Sekuat Tenaga dan Mungkin Mati !

>> Kaum Wanita Lebih "Kuat" Daripada Kaum Lelaki | Peribahasa pun Harus Terbalik dalam Sistem yang Jatuh

>> Monopoli Ekonomi Internasional oleh Dollar Amerika Serikat ($USA) | Salah Satu Proyek Dalam Upaya Membentuk Tatanan Dunia Baru

tanda tangan,


indonesia-axisofjustice.jpg


fb-like-button2.jpgAxis of Justice Indonesia


\|||/



1 klik iklan nya bro :)



vikingoisoadcjr.mwb.im

0 komentar:

Posting Komentar